Pagar Balai Benih Ikan Air Tawar Roboh, Warga Pertanyakan Kualitas Bangunan

MESUJI – Pagar pembatas Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) di Desa Buko Poso, Kecamatan Way Serdang, Lampung yang baru beberapa bulan selesai dibangun dengan anggaran Rp190 juta, roboh akibat hujan deras pada Sabtu (4/1). Peristiwa ini menimbulkan kekecewaan warga, yang menduga kualitas konstruksi yang buruk sebagai penyebab utama keruntuhan tersebut.

Seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan kekecewaannya. "Sangat disayangkan, bangunan baru selesai sudah roboh. Ini seperti membuang-buang uang pemerintah, " ujarnya.

Kepala Desa Buko Poso, Anwar, juga turut mengkritik proses pembangunan, terutama terkait penggunaan tenaga kerja dari luar daerah, seperti Jawa dan Way Kanan, alih-alih memanfaatkan pekerja lokal yang lebih memahami kondisi wilayah. "Seharusnya pekerja lokal dilibatkan. Bahkan, adik saya pernah dimarahi mandor saat ingin membantu, " ungkapnya.

Selain dugaan kualitas konstruksi yang kurang baik, minimnya pengawasan dari konsultan dan pengawas lapangan juga disebut sebagai faktor penyebab lemahnya struktur bangunan. Seorang pemerhati pembangunan lokal menilai bahwa lemahnya kontrol dalam proyek ini berdampak pada kualitas akhir. "Kalau pengawasan ketat, hasilnya pasti lebih baik. Hujan deras tidak seharusnya menjadi alasan sebuah bangunan roboh jika dikerjakan dengan benar, " tegasnya.

Masyarakat Desa Buko Poso kini mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera mengambil tindakan tegas. Mereka meminta evaluasi terhadap proyek ini, termasuk kemungkinan adanya kelalaian dalam pelaksanaan. Warga juga berharap perbaikan segera dilakukan dengan standar kualitas yang lebih baik agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. [Red]