Mesuji - - Setelah Nurlela, Amd Keb resmi menjadi ASN dan kini bertugas di Puskesmas Sungai Sidang Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji secara otomatis membuat Bidan Desa menjadi tidak ada sehingga membuat nurlela mendapatkan tugas tambahan juga yakni di perbantukan di Pustu/Poskesdes Desa Sidang Sido Rahayu Kecamatan setempat, namun Nurlela berupaya tetap maksimal dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti Posyandu Balita dan Lansia.
Seperti yang diungkapkan Nurlela kepada awak media ketika dikonfirmasi awak media pihaknya mengaku semenjak diangkat ASN dari bidan desa pihaknya juga tetap berupaya maksimal melakukan pelayanan kesehatan meskipun bekerja didua tempat.
"Beberapa tahun lalu saya diangkat menjadi ASN dan kini mendapatkan tugas di Puskesmas Sungai Sidang dan diperbantukan di Pustu/Poskesdes desa Sidang Sidorahayu, nah ketika dipuskesmas membutuhkan maka saya melakukan pelayanan di puskesmas karena tempat tugas, begitu pula sebaliknya jika ada masyarakat membutuhkan pelayanan di Pustu" , ucap Nurlela dengan semangat sebagai tenaga kesehatan.
Ketika disinggung masalah tempat tinggal Nurlela mengaku bahwa dirinya tidak menempati Pustu itu lagi kurang lebih sudah dua tahun mengingat Suaminya seseorang yang berkecimpung di dunia politik dan merupakan salah satu anggota DPRD Mesuji biar tidak menjadi dilema.
"Ya mas saya sudah tidak menempati Pustu Sidang Sido Rahayu lagi sudah dua tahun kurang lebih, karena Suami kebenaran berkecimpung di partai politik dan bahkan menjadi anggota DPRD Mesuji, dan dengan dua posisi itu menjadi dilema dan sekaligus simalakama dimasing-masing, Seperti masyarakat dikumpulkan suami dalam rangka kegiatan partai maka dianggap menggunakan fasilitas umum, dan ketika saya tidak menempati postu saya pula yang disalahkan", bebernya.
Disisi lain salah satu pemuda PAC GP Ansor Kecamatan Rawajitu Utara yang enggan disebutkan namanya ketika ditanya terkait dilema oleh ibu Bidan, dirinya mengatakan.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
"Masyarakat sekarang tentunya mengetahui posisi bidan dan sudah barang tentunya memiliki jadwal agar ibu bidan bisa berbagi waktu dan jika memerlukan pelayanan tentunya bisa diawali dengan telepon seluler sehingga paling tidak memiliki petunjuk dan jika memang situasi dan kondisi, tidak menutup kemungkinan ibu bidan datang kerumah masyarakat yang membutuhkan pelayanan secara langsung", Ujarnya.